agi kita yang bekerja kantoran atau mempunyai usaha sendiri, dan kebetulan dipercaya menjadi pemimpin, tentu bukan pekerjaan mudah menyatukan beberapa karakter dalam satu tim. Tujuannya, agar target-target yang kita tentukan bisa terealisasi dengan baik. Dan suasana kerja bisa kondusif.
Memang nggak perlu juga seiya sekata di setiap proses diskusi, meeting dan bentuk komunikasi lainnya. Yang penting bisa kompak, tahu bersama, yang menjadi tujuan tim. Lalu punya komitmen buat mencapai target yang dimaksud.
Kekompakan sebuah tim tidak terbangun dengan sendirinya. Dalam peran sebagai seorang pemimpin, tentunya kita bisa menciptakan kekompakan ini dengan melakukan berbacam cara. Beberapa diantaranya adalah:
- Mengembangkan kepekaan akan keunikan masing-masing anggota tim dan membangun “jembatan” yang bisa menghubungkan berbagai perbedaan antar individu ini. Ketika kita bisa menemukan sebuah tujuan bersama yang relevan dengan kebutuhan dan aspirasi masing-masing anggota tim, maka ada rasa kebersamaan yang terbangun di antara mereka. Rasa terhubung inilah yang bisa mendorong mereka untuk berjuang bersama untuk mencapai tujuan tim. Tujuan bersama itu bisa saja misalnya kepedulian untuk membantu sesama atau keinginan untuk mengembangkan diri dan mencapai hasil yang terbaik.
- Bisa diajak bekerja sama, mudah diajak berkomunikasi dan terbuka terhadap masukan dari orang lain. Kekompakan sulit terbangun apabila pemimpin maupun anggota tim hanya perduli dengan ide dan pekerjaannya sendiri. Sebagai seorang pemimpin kita bisa memberikan bukti nyata tentang keterbukaan ini dalam interaksi sehari-hari.
- Jadilah seorang motivator dan energizer bagi tim. Adakalanya masalah dan tantangan akan muncul dalam kerja kelompok. Insipirasi yang kita tampilkan dalam gairah dan upaya yang tak kenal lelah untuk meraih hasil terbaik dan mengatasi berbagai tantangan tentunya akan menular kepada anggota tim. Seimbangkan sikap serius dalam bekerja dengan sikap “fun.”
- Biasakan memberi apresiasi bukan hanya kepada individu tetapi juga kepada tim secara keseluruhan. Hindari kesan bahwa kita memiliki “anak emas”, karena semua angggota tim bisa Dengan demikian kita memberi sinyal kepada anggota tim bahwa kerjasama dan kekompakan adalah sesuatu yang penting. Bahwa keberhasilan lebih berharga dibandingkan semata-mata keberhasilan individu.
Artikel ini dimuat di mommiesdaily.com