was successfully added to your cart.

KETERKAITAN KEPRIBADIAN DENGAN KESELAMATAN KERJA

Oleh 31 Oktober 2014 Insights

Keselamatan kerja  merupakan salah satu aspek yang penting dari kinerja. Kemajuan dalam bidang peralatan, teknologi, dan prosedur dapat meningkatkan keselamatan kerja. Bahkan program pelatihan safety telah diberikan perusahaan untuk menekankan betapa pentingnya keselamatan kinerja. Oleh karena itu, tidak heran jika perusahaan dapat menghabiskan uang miliaran bahkan lebih per tahun untuk menghindari kecelakaan kerja dan menjaga keselamatan kerja.

Umumnya, kecelakaan akan dilihat sebagai akibat dari kesalahan desain dan proses. Oleh karena itu, protokol dan prosedur selalu menjadi materi penting dalam pelatihan safety. Namun, apakah Anda tahu bahwa sumber utama yang sebenarnya dari keselamatan kerja adalah karakteristik kepribadian individu itu sendiri? Menurut Greg Ford (HRVoice.org), 90% kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh human error, bukan karena adanya kegagalan peralatan ataupun factor lain. Bila kita mengingat kembali peristiwa besar seperti insiden Chernobyl maupun tenggelamnya Kapal Costa Concordia, penyebab dasar dari peristiwa tersebut adalah karena human error. Peristiwa tersebut merupakan insiden yang tidak terlupakan dan berdampak besar, banyak nyawa hilang karena menjadi korban dan juga menyebabkan kerugian yang tidak terhitung biayanya.

Pada lingkungan kerja yang terdapat alat berat atau mesin, pada didapati bahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh individu-individu yang memiliki kecenderungan pola kepribadian yang sama dilihat dari perilakunya. Dengan kata lain, kecenderungan perilaku tersebut yang akan mengakibatkan risiko terjadinya human error di tempat kerja semakin besar. Perilaku yang didapati mengakibatkan kecelakaan di tempat kerja dan/ atau insiden yang terkait dengan safety cenderung dimiliki oleh individu yang tidak memperhatikan detail, sulit mengikuti aturan, tidak mampu menangani stress, sulit bersosialisasi dengan orang lain dan lebih senang bekerja, ataupun terlalu supel dan menjadi pusat perhatian.

Hogan telah meneliti perilaku yang berkaitan dengan safety selama 30 tahun dalam berbagai industri, penelitian tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara kepribadian dan perilaku yang terkait dengan safety. Hogan Assessment dapat memberikan prediksi kinerja maupun gambaran perilaku safety di tempat kerja. Asesmen mengenai safety dapat dimasukkan sebagai bagian dari proses perekrutan sehingga perusahaan akan mempekerjakan individu yang memiliki safe behavior yang akan meminimalkan risiko kecelakaan kerja ke depannya. Selain itu, dapat juga digunakan untuk pengembangan para karyawan, bagaimana mereka memahami kepribadiannya sendiri akan mempengaruhi keselamatan kerja dan mereka harus bertanggung jawab untuk hal tersebut, bagaimana mereka membangun situasi yang aman, dapat mengenali karyawan yang memiliki kecenderungan berisiko, dan melakukan coaching mengenai safety.

Dengan penggunaan Asesmen safety secara menyeluruh, perusahaan dapat menghindari pengeluaran biaya untuk kecelakaan kerja, produktivitas yang semakin meningkat, meningkatkan corporate image dan reputasi perusahaan, dan bahkan yang tidak kalah penting adalah akan menyelamatkan nyawa orang banyak.

Sumber:

http://info.hoganassessments.com/blog/qa-personality-and-safety

http://www.hrvoice.org/the-link-between-personality-and-human-error-using-assessments-to-hire-safety-minded-employees/

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing@experd.com