was successfully added to your cart.

PEMBELAJARAN HIDUP

PEMBELAJARAN HIDUP

Tahun baru biasa dirayakan secara meriah untuk membuka lembaran baru dan memberikan kesempatan baru dalam menggapai harapan-harapan yang mungkin belum tercapai pada tahun sebelumnya.

Banyak dari kita yang menyusun resolusi-resolusi kekinian untuk mencapai tujuan yang kita tetapkan pada tahun baru ini. Namun, sudahkah kita mempelajari serangkaian pengalaman, baik suka maupun duka, keberhasilan ataupun kegagalan dari tahun-tahun sebelumnya?

Bukankah kita perlu mempelajari sumber kesuksesan maupun kegagalan serta strategi baru? Apa yang akan kita lakukan secara berbeda pada tahun ini untuk menghindari kegagalan berulang dan meningkatkan potensi kesuksesan?

Segala pengalaman yang kita dapatkan pada tahun yang telah berlalu adalah bahan baku pertumbuhan yang memberikan pelajaran hidup. Lantas, apakah kita dapat dengan spontan menjawab pertanyaan mengenai apa pelajaran berharga yang kita dapatkan dari tahun yang lalu?

Dalam dunia yang bergerak cepat, kita sering terjebak rutinitas tanpa henti. Kita memenuhi tanggung jawab, mengejar target, dan menyelesaikan daftar tugas yang tak ada habisnya. Namun, waktu sangatlah konsisten, ia berjalan terus tidak mau tahu ataupun menunggu.

Apakah kita tetap terus menjalankan “business as usual” atau sadar dan berjaga-jaga mengantisipasi masa depan dengan mengevaluasi pengalaman masa lalu? Kita sering menyebut langkah ini sebagai refleksi diri.

Meski sampai terantuk di perjalanan, tidak semua orang siap melakukan refleksi. Padahal, tanpa refleksi, hidup kita bagaikan celengan yang tidak berisi, terlihat gembung, tetapi sebenarnya kosong. Sementara itu, refleksi yang mendalam bisa mengisi hidup kita dengan konteks, makna, dan arah.

Manfaat refleksi

Refleksi memberikan kita kesempatan untuk berfokus pada apa yang benar-benar penting untuk kita. “Memutuskan apa yang tidak boleh dilakukan sama pentingnya dengan memutuskan apa yang harus dilakukan,” kata Steve Jobs.

Ketika kembali ke Apple pada 1997 setelah dipaksa mundur pada 1985 dari perusahaan yang didirikannya itu, Jobs memutuskan bahwa beragam versi Macintosh yang diproduksi Apple saat itu adalah penyebab hampir bangkrutnya Apple. Dengan membuat Apple hanya fokus pada empat varian, ia menyelamatkan perusahaan.

Setiap tahun, Jobs juga mengajak manajemen terbaiknya untuk berefleksi mengenai sepuluh hal yang akan mereka lakukan berikutnya. Lalu mereka memilih hanya tiga peringkat teratas agar organisasi tetap dapat menjaga fokusnya. Dari berbagai refleksi yang dilakukan Jobs, ia percaya fokus adalah kunci utama organisasi dapat bergerak dengan lebih cepat.

Russell, pelatih Fort Lauderdale, belajar mengenai pentingnya merenungkan cara berpikirnya. “Pemimpin yang baik meluangkan waktu untuk berpikir ketika menghadapi keputusan sulit. Tetapi, hanya sedikit yang melangkah lebih jauh dan berpikir tentang bagaimana mereka berpikir.”

Proses itu dikenal sebagai metakognisi, ketika kita mengevaluasi pola pikir dan pengambilan keputusan sehingga semakin berkembang sebagai individu dan pemimpin.

Refleksi juga dapat membuat kita membangun hubungan yang lebih positif dengan diri kita sendiri. Terlalu sering kita berfokus pada apa yang belum tercapai, tanpa menyadari betapa jauhnya kita sudah melangkah. Berfokus pada proses yang telah membawa kita sejauh ini mendorong kita lebih menghargai setiap usaha dan kemajuan sekecil apa pun.

Bisa dibayangkan, berapa banyak pelajaran berharga yang terlewatkan bila kita jarang merefleksikan apa yang dilalui dalam hidup ini?

Berlatih refleksi secara konsisten

Shawn Achor, penulis The Happiness Advantage, menyarankan untuk memulai hari dengan menuliskan tiga hal yang kita syukuri. Latihan ini mengarahkan otak untuk mencari hal-hal positif, membantu kita melihat pelajaran bahkan dalam situasi sulit sekalipun, menghargai hal-hal kecil dan menjaga perspektif yang positif.

Refleksi bukanlah kegiatan satu kali. Untuk menjadi lebih jeli dalam menangkap pelajaran, kita perlu berlatih melakukan refleksi pengalaman secara teratur. Carilah waktu yang nyaman untuk melakukan refleksi, apakah sesudah kegiatan ibadah, setiap awal minggu, akhir tahun, atau pada tanggal tertentu.

Refleksi juga bisa kita lakukan bersama dengan sahabat atau orang yang kita percayai untuk melakukan dialog agar mendapat pandangan yang berbeda atau bahkan dengan tim kerja setelah melewati penyelesaian proyek yang kompleks.

Memformulasikan pelajaran hidup membutuhkan struktur dan kesadaran. Kita bisa memulai dengan melihat kembali momen-momen kunci dalam setahun terakhir. Apakah ada kejadian yang mengejutkan, peristiwa besar yang membuat kita sangat bangga atau yang jauh berbeda dengan harapan. 

Sambil mengingat apa yang terjadi, kita juga bisa mempertanyakan emosi yang muncul. Apakah kita merasa marah, kesal, sedih, malu, takut, bahagia, atau lega? Emosi merupakan indikator penting dari apa yang bermakna dan tidak bermakna bagi kita.

Kita juga perlu menelaah dampak dari pengalaman tersebut pada kehidupan kita. Bagaimana hal itu memengaruhi cara kita berpikir, bertindak, atau berinteraksi dengan orang lain? Setelah itu, baru kita mempertanyakan apa pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari kejadian-kejadian itu.

Di sini, keterampilan bertanya menjadi sangat penting. Salah dalam mengajukan pertanyaan akan membuat kita menarik kesimpulan yang tidak tepat dan gagal mendapatkan esensi pembelajaran. Susun pertanyaan dengan semangat mencari tahu, bukan mencari pembenaran.

Seorang wiraniaga yang ditolak oleh pelanggannya dapat mengajukan pertanyaan tentang apa yang salah dari produk yang ditawarkannya sehingga kemudian berfokus pada produk alih-alih dirinya.

Padahal, kalau mencari tahu bagaimana tingkat penjualan wiraniaga lain dibandingkan dirinya dan apa perbedaan antara dirinya dengan wiraniaga lain, ia akan melihat bagaimana ia terlalu dominan, tidak mau mendengar, dan memahami kebutuhan dari pelanggannya.  

Tahun yang baru adalah kesempatan untuk memulai lagi, bukan dengan daftar resolusi yang panjang, melainkan dengan kesadaran akan apa yang benar-benar penting. Semoga kita semua dapat terus belajar, bertumbuh, dan menciptakan hidup yang lebih bermakna.

EXPERD   |   HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 25 Januari 2025

#experd #expert #experdconsultant #hr #hrconsultant #pembelajaran #hidup

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing@experd.com