Sudah lama kita menyadari bahwa karier tidak harus berjalan lurus. Sebuah universitas bergengsi di bidang pertanian sudah melahirkan ribuan sarjana pertanian, tapi berapa banyak dari lulusannya yang benar-benar menekuni kariernya di bidang pertanian.
Banyak sekali sarjana lulusan institusi tersebut bertebaran di bank-bank ternama, bahkan tidak sedikit yang menduduki jabatan tertinggi. Di zaman sekarang, tikungan seperti ini tidak saja terlihat pada para fresh graduate yang berbelok profesi, tetapi juga pada keengganan anak muda sekarang untuk climbing the corporate ladder lagi. Karier dipandang sebagai jalur yang cair, tidak berbatas, dan memiliki banyak sekali tikungan.
Helen Tupper dan Sarah Ellis, penulis buku The Squiggly Career, mengatakan, sebenarnya tidak ada resep khusus untuk sukses karier seorang. Menurut mereka, kunci utama dari kesuksesan karier adalah adanya kesempatan belajar yang universal bagi setiap individu di manapun mereka berada. Dua ahli ini juga menyatakan adanya pergeseran prioritas sasaran karier individu di masa sekarang.
Dengan adanya “gig ekonomi” dan perkembangan dramatis dari ekosistem start-up, anak muda zaman sekarang tidak lagi mendefinisikan karier sebagai kesabaran meniti anak tangga demi anak tangga selama puluhan tahun. Karier dipandang sebagai suatu lahan yang cair dan fleksibel, di mana mereka lebih bebas berselancar mencari dan menunggangi gelombang yang tepat yang dapat membawa mereka terus naik ke gelombang berikut yang lebih tinggi lagi.
Hal itu berarti bahwa ada pergeseran keterampilan, ekspektasi, dan prioritas dari tenaga kerja baru ini. Dengan segala ketidakpastian dalam kehidupan modern sekarang, konsep kelak-kelok karier ini membantu kita untuk menyadari bahwa kita perlu mencari kekuatan agar dapat mengarungi jalur karier yang tidak biasa ini.
Squiggly Career
Sarah Ellis dan Helen Tupper mengungkapkan manfaat yang dicari oleh generasi muda dari squiggly career (karier berkelak-kelok) ini adalah having more flexibility in your job to decide if remote work or in-office work is what you prefer. Dengan pola pikir “berliku” seperti ini, kita harus berkeyakinan bahwa kita dapat menemukan peluang sekaligus mengerjakan hal yang kita suka dalam pekerjaan daripada terus menerus berpikir dan terobsesi pada kenaikan pangkat semata.
Bila kita merasa tidak terlalu mengerti tentang kesempatan-kesempatan yang ada, kita dapat bertanya pada mentor-mentor yang dapat kita temukan, di antara mereka yang sudah memiliki pengalaman di bidang yang menarik minat kita. Yang penting, kita sekarang perlu memiliki pola pikir yang berbeda. Pola pikir “berliku” bukanlah pola pikir tentang bagaimana berkelana di dunia karier, tetapi lebih pada bagaimana kita belajar, berkembang, dan tumbuh dengan cara yang lebih dinamis.
Saat ini orang sulit membayangkan model bekerja yang nine to five lagi. Batasan jam kerja semakin lama semakin kabur, apalagi dengan model bekerja hybrid atau remote ini. Dengan menganut pola pikir bahwa kesempatan ada di mana saja, kita perlu berfokus pada beberapa hal.
Pertama, kekuatan vs kelemahan. Menemukan kekuatan kita saja tidak cukup. Kita perlu mengasah kekuatan yang kita miliki sampai titik yang paling optimal. Setiap orang memiliki kekuatan. Namun, banyak yang tidak menyadarinya karena tidak menggalinya. Inilah saatnya kita berusaha menemukan tiga hal yang dapat membuat kita menonjol. Dari sana kita lebih mudah memadukannya dengan kesempatan-kesempatan yang ada.
Sebaliknya, bila kita tahu apa kelemahan kita, berusaha untuk memperbaikinya tapi tidak juga memberikan hasil seperti yang diharapkan, kita juga perlu menerimanya secara legawa. Cari cara bagaimana kekuatan yang kita miliki dapat mengompensasinya.
Kedua, nilai. Ketika kekuatan menunjukkan apa yang mampu anda lakukan, nilai mengidentifikasikan “siapa Anda”. Nilai pribadi biasanya tumbuh sejak masa sekolah, dan kekuatan prinsip Anda menunjukkan bagaimana nilai-nilai pribadi ini dipegang teguh. Nilai pribadi mempermudah kita mengambil keputusan karena kita tahu apa yang kita anggap benar dan tidak benar. Nilai yang kuat juga membantu kita untuk berempati pada orang lain yang tidak mempunyai nilai yang sama dengan kita.
Kita pun perlu memiliki prinsip bahwa tidak ada nilai yang salah dan benar. Memegang nilai tertentu adalah pilihan kita, tetapi kita perlu menyelaraskan nilai kita dengan nilai organisasi tempat kita bekerja sehingga kontribusi kita pun tidak setengah-setengah.
Ketiga, kepercayaan diri. Ini menyangkut keyakinan pada kekuatan diri dan kemampuan kita menginspirasi orang di sekitar kita. Untuk membangun kepercayaan diri ini, kita perlu menggali kekuatan kita sampai ke akarnya. Ini akan sangat berguna ketika kita membutuhkan tenaga untuk bangkit lagi ketika sedang terpuruk. Banyak orang menyebut kekuatan bawah sadar ini sebagai sistem pendukung.
Keempat, pengalaman sukses. Kita memang tidak boleh terlalu berpegang pada masa lalu. Namun, apa yang sudah berhasil kita lakukan perlu kita catat sebagai portofolio. Curriculum Vitae yang panjang dan tebal sudah pasti merupakan modal karier kita.
Kelima, networking. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari jejaring sosial. Kegiatan sosial ini bukan sekedar dominasi orang-orang ekstrover. Individu yang introver pun dapat membina hubungan dan persahabatan dengan orang lain. Network yang baik selalu melahirkan energi. Agar hubungan terasa tulus, kita perlu menjalaninya dengan sepenuh hati, bukan sekedar berharap kemungkinan adanya pertolongan orang lain. Bila kita rajin membina hubungan, network akan bekerja dengan sendirinya ketika dibutuhkan.
Keenam, kemungkinan versus rencana. Pandangan bahwa kita perlu membuat rencana, tidak berlaku lagi dalam menyusun karier. Kita sudah berpindah kepada mental explorasi yang selalu mencari tahu mengenai kesempatan-kesempatan lain.
Pada prinsipnya karier sekarang sangat tergantung pada kesadaran kita akan sasaran, motivasi, serta kekuatan belajar dan berkembang kita. JK Rowling mengatakan, “whatever money you might have, self-worth really lies in finding out what you do best".
EXPERD | HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 7 Mei 2022
#experd #expert #experdconsultant #hr #hrconsultant #kelakkelok #karier