was successfully added to your cart.

PEMIMPIN NARSISTIK

Oleh 18 November 2024 Articles
PEMIMPIN NARSISTIK

Kata narsis sering digunakan untuk merujuk pada individu yang senang menampilkan dirinya sendiri sebagai pusat perhatian. Istilah narsis ini berasal dari Narcissus, seorang tokoh tampan dalam mitologi Yunani yang menderita dan mati akibat jatuh cinta dengan refleksinya sendiri di air.

Dalam dunia psikologi, narcissistic personality disorder mengacu pada suatu kondisi kesehatan mental ketika orang memiliki rasa kepentingan diri yang terlalu tinggi. Mereka membutuhkan dan mencari terlalu banyak perhatian dan ingin orang lain mengaguminya.

Orang dengan gangguan ini mungkin kurang memiliki kemampuan untuk memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain. Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang ekstrem ini, mereka tidak yakin akan harga diri mereka dan mudah marah jika dikritik sekecil apa pun.

Sepanjang sejarah, banyak pemimpin narsistik yang memengaruhi berbagai bidang dengan kekuatan karismanya, mulai dari politik, agama, hingga bisnis. Pemimpin narsistik cenderung lebih berani mengambil risiko besar untuk mencapai ambisi mereka, terutama karena keyakinan diri mereka yang sangat kuat.

Amy Brunell, psikolog organisasi, menyebutkan bahwa salah satu kekuatan utama pemimpin narsistik adalah kemampuan mereka untuk membuat orang lain percaya bahwa mereka adalah satu-satunya yang dapat memimpin organisasi untuk mencapai visi yang diinginkan. Ia tidak terbantahkan, tidak terkalahkan.

Di bawah kepemimpinan Pehr Gyllenhammar, Volvo menjalani diversifikasi signifikan dan melakukan beberapa langkah strategis untuk mengembangkan bisnisnya. Ia memiliki mimpi untuk merevolusi tempat kerja industri dengan mengganti jalur perakitan yang tidak manusiawi. Pabrik model dibangun dan dipublikasikan untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Ia juga mendorong masuknya Volvo ke industri baru, seperti dirgantara dan energi, melalui akuisisi dan kemitraan yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Volvo pada industri otomotif dan memosisikannya sebagai konglomerat industri berbasis luas.

Steve Jobs dengan penuh karisma, merancang visi yang begitu kuat tidak hanya bagi karyawannya, tetapi juga pelanggan di seluruh dunia untuk menjadi pengikut setia Apple. Larry Ellison dengan keyakinannya bahwa data adalah aset paling berharga dan cloud adalah masa depan, mendorong Oracle menjadi pionir dalam teknologi database dan solusi berbasis cloud.

Namun, Bapak Psikoanalisis Sigmund Freud menekankan bahwa karakter narsistik dapat membawa potensi negatif yang signifikan. Narsisis cenderung sulit mempercayai orang lain dan reaktif ketika merasa terancam. Freud menyebut narsisis sebagai tipe kepribadian yang sulit dianalisis. Sementara itu, Heinz Kohut, seorang psikoterapis terkenal, menambahkan bahwa narsisis membutuhkan terapi yang mendalam untuk belajar menerima batasan diri dan dampak perilaku mereka.

Titik lemah pemimpin narsistik

Freud menjelaskan, narsisis sangat sensitif dan rentan terhadap masukan yang dianggap merendahkan mereka. Keberhasilan Gyllenhammar dalam mendorong perubahan dramatis juga menabur benih kejatuhannya.

Gyllenhammar mulai merasa bahwa dia bisa mengabaikan kekhawatiran para manajer operasionalnya. Penilaiannya yang berlebihan terhadap dirinya sendiri membuatnya percaya bahwa orang lain ingin dia menjadi raja sebuah perusahaan multinasional sehingga mendorongnya untuk melakukan merger dengan Renault.

Ia mengabaikan keberatan para manajer Swedianya sehingga mereka membawa kasus ini ke publik yang membuat para pemegang saham pun secara agresif menolak rencana ini. Akhirnya, setelah 24 tahun membangun kejayaan Volvo, Gyllenhammar tidak punya pilihan selain mengundurkan diri. Meskipun visinya menarik, kurangnya keterbukaan terhadap saran dari karyawan dan tim menyebabkan kegagalannya.

Freud menyoroti, salah satu kelemahan utama narsisis adalah kurangnya empati. Steve Jobs sering kali mengkritik anak buahnya di muka umum dan menuntut kesempurnaan tanpa kompromi.

Pemimpin narsistik juga sering terlalu percaya diri pada penilaian mereka dan berujung pada keputusan yang terburu-buru tanpa perhitungan matang. Adam Neumann dari WeWork memiliki visi besar menciptakan ruang kerja kolaboratif global.

Namun, ambisi dan keyakinan dirinya yang berlebihan dalam mengelola keuangan dan ekspansi perusahaan, menyebabkan WeWork hampir bangkrut sebelum akhirnya diselamatkan investor. Inilah kekhasan para pemimpin narsistik. Fantasi besar tanpa landasan realitas dapat membawa konsekuensi buruk pada organisasi.

Keberanian dan karisma pemimpin narsistik memang membantu organisasi menghadapi tantangan ataupun inovasi. Namun, ketika pemimpin terlalu fokus pada diri sendiri dan mengabaikan masukan, tim yang awalnya bersemangat dapat kehilangan motivasi.

Selain itu, kurangnya empati dan ketidakmampuan menerima kritik membuat banyak pemimpin narsistik menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Menghadapi pemimpin narsistik

Pemimpin narsistik memiliki potensi besar untuk membawa organisasi menuju kesuksesan jangka pendek, tetapi berisiko menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Menjadi pengikut yang efektif berarti memahami kekuatan dan kelemahan dari kepemimpinan narsistik, menjaga komunikasi yang baik, dan membangun dukungan dalam organisasi. Organisasi dapat menggunakan evaluasi dan pelatihan untuk memastikan bahwa pemimpin narsistik tidak merusak lingkungan kerja secara keseluruhan.

Evaluasi 360 derajat yang memberikan umpan balik dari atasan, bawahan, dan rekan kerja yang dilakukan intensif dapat menggugah pemimpin narsistik melihat dampak gaya kepemimpinan mereka dari berbagai perspektif.

Organisasi perlu mendorong tindak lanjut pemanfaatan hasil evaluasi ini secara optimal. Pelatihan empati juga dapat membantu pemimpin narsistik memahami pentingnya membangun hubungan yang lebih baik dengan tim dan meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja.

Sebagai karyawan, kita perlu menyikapi gaya kepemimpinan ini dengan cerdik. Kita tidak bisa bersikap taat semata kepada pemimpin model ini. Kita perlu memahami karakteristik mereka dan mengantisipasi reaksinya serta mengelola ekspektasi dengan realistis.

Kita perlu membangun jaringan dukungan di antara rekan kerja dan mengembangkan budaya kolaborasi sehingga memungkinkan tim berinteraksi dengan lebih bebas. Ini membantu organisasi tetap stabil bahkan jika pemimpin narsistik menciptakan konflik internal.

EXPERD   |   HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 16 November 2024

#experd #expert #experdconsultant #hr #hrconsultant #pemimpin #narsistik

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing@experd.com