Perubahan adalah salah satu yang tidak bisa dihindarkan dalam hidup. Waktu yang bergulir akan selalu membawa perubahan dalam diri seseorang, termasuk dalam dunia kerja.
Seperti yang dialami teman-teman di FeMale ketika harus pindah kantor dari Bintaro Plaza ke Ratu Plaza. Meski kedua tempat tersebut plaza, suasana lingkungan kedua tempat sangat jauh berbeda. Perubahan alamat kantor, interior dan suasana kerja yang lain dari sebelumnya tentu membuat teman-teman di FeMale agak ‘kaget’.
Menurut Mira, dalam dunia kerja, perubahan dapat terjadi kapan saja tanpa bisa kita perkirakan. “Mulai dari perubahan kecil seperti pindah ruang kerja, tata letak ruang yang didesain kembali, hingga perubahan besar seperti perubahan struktural.”
Reaksi atas perubahan itu sendiri bermacam-macam. Ada yang mengomentari perubahan ini dengan menggrundel di belakang, ada yang bisa langsung beradaptasi dan ada juga orang yang menerima perubahan tanpa berkomentar apapun. Bagi Mira, sikap penerimaan atas perubahan yang terjadi di lingkungan kantor ini tergantung pada karakter masing-masing.
Banyak orang berpikir, perubahan seringkali terjadi di luar kontrol atau kemampuan kita, sehingga sulit bagi kita untuk menghindari suatu perubahan yang terjadi dalam lingkungan kantor. Menurut Mira, persepsi tersebut tak selamanya benar. Memang ada perubahan-perubahan yang terjadi di luar kontrol kita sendiri, namun sekecil apapun kita masih bisa mengkontrol perubahan tersebut sesuai dengan otoritas yang kita miliki.
Anda mungkin masih ingat kisah "Alice in Wonderland." Cerita ini mungkin bisa sedikit menggambarkan bahwa kita memang harus punya kontrol diri. Dituturkan bahwa di sebuah persimpangan, Alice bingung untuk memilih jalan mana yang harus ia tempuh untuk meneruskan perjalanan. Hingga akhirnya ia bertanya pada anjing kesayangannya untuk membantunya memilihkan jalan yang terbaik. “Jalan mana yang harus kupilih?”. Sang anjing balik bertanya padanya, “Kamu sendiri ingin pilih jalan yang mana? Jangan tanya aku. Lebih baik kau tanya pada dirimu sendiri. Karena seperti kamu, aku tak tahu jalan mana yang harus kupilih, dan ke mana jalan-jalan ini mengarah.”
Sebagai contoh, tentu bukan hal yang menyenangkan jika di kantor keluar peraturan baru yang lebih ketat seperti yang dialami oleh salah seorang kawan dekat Mira. Di kantornya yang merupakan perusahaan asing, ada peraturan baru yang tidak memperbolehkan para karyawannya menggunakan atribut keagamaan di kantor saat bekerja, seperti menggunakan kalung salib bagi yang beragama Katholik dan Kristen dan menggunakan jilbab bagi kaum perempuan yang beragama Islam.
Perubahan ini jelas suatu hal yang di luar kemampuan kawan dekatnya Mira, yang kebetulan memang berjilbab. Namun, sebesar apapun perubahan tersebut, Mira berpendapat bahwa kawan dekatnya tetap dapat memiliki kontrol atas perubahan tersebut. Yaitu kontrol untuk membuat keputusan, apakah ia akan menerima keputusan tersebut dan mematuhinya atau memilih keluar dari perusahaannya demi memegang teguh prinsipnya.
Jadi, bagaimanapun seseorang tetap bisa memiliki kontrol terhadap perubahan yang terjadi. Tergantung pilihan yang diambil untuk menyikapi perubahan tersebut. [irma]