Manusia terlahir dengan kepribadian yang berbeda-beda. Hal itulah yang membuat manusia menjadi makhluk yang unik. Seperti yang umum kita ketahui, ada 3 kelompok besar dari jenis kepribadian, yaitu Introvert, Extrovert, dan Ambivert. Seseorang bisa saja memiliki karakteristik dari ketiga jenis kepribadian tersebut, namun pasti ada yang lebih dominan. Kira – kira kita lebih dominan yang mana, ya? Dan apa sih keuntungannya yang dapat berpengaruh pada karier kita? Yuk kita simak penjelasannya!
1. Introvert, si Pemikir
Fokus yang cenderung ke dalam dirinya merupakan ciri khas dari tipe introvert. Penting bagi seorang introvert untuk me-recharge tenaganya dengan menyediakan waktu bagi dirinya sendiri dan mengambil jarak dengan orang lain. Akibatnya seringkali mereka dianggap pemalu, atau penyendiri, meskipun tidaklah selalu demikian. Sebenarnya bukan mereka tidak suka berbicara dengan orang lain, tetapi mereka memilih untuk tidak mengungkapkan pikiran maupun perasaannya secara terbuka. Namun mereka akan menyatakan pikirannya jika diminta. Introverts lebih menikmati aktivitas yang tidak banyak membutuhkan interaksi dengan orang lain, seperti membaca, menulis, dan melukis. Introverts lebih suka berteman atau bertatap muka dengan orang-orang dalam jumlah yang terbatas.
Dalam pekerjaan ada, lho, kelebihan-kelebihan dari tipe introvert ini. Mereka dapat diandalkan untuk menganilisis suatu masalah dan juga memiliki perencanaan yang baik karena ternyata tipe introvert ini merupakan pemikir yang baik. Mereka selalu memikirkan sesuatu secara matang sebelum bertindak. Kekuatan dari orang tipe introvert ada di dalam pikirannya, bukan di gerakan atau ucapannya seperti tipe extrovert. Orang dengan tipe introvert juga sangat baik dalam pekerjaan yang menuntut fokus yang tinggi dalam waktu yang relatif lama.
2. Extrovert, Si Ceria
Kebalikan dari tipe introvert, tipe extrovert justru sangat aktif berbicara. Sifatnya yang terbuka dengan semua orang seringkali dianggap sebagai orang yang ramah dan mudah bergaul. Banyak orang yang senang berbincang-bincang dengan tipe extrovert ini karena mereka mudah dalam memproses informasi baru dan juga cepat dalam menerapkannya. Orang tipe extrovert menyukai pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk berinteraksi dengan banyak orang.
Oleh karena itu, tipe ini dapat dipercaya untuk meng-handle banyak orang, seperti memimpin sebuah rapat atau menjadi moderator. Tipe ini juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sehingga mereka suka menjadi center of attention.
Bertolak belakang dengan introvert, tipe extrovert ini tidak takut untuk mengambil risiko karena mereka bertindak sebelum berpikir. Namun, dibalik kelebihan dari tipe extrovert, kita juga perlu berhati-hati loh. Sifatnya yang senang berbicara terkadang membuat mereka kurang bisa menjadi pendengar yang baik bagi orang lain. Selain itu, tipe ini extrovert ini juga bisa menjadi orang yang ceroboh dan kurang fokus karena mereka tipe yang bertindak dulu baru berpikir.
3. Ambivert, Si Pemikir yang Pandai Berbicara
Selain introvert dan extrovert, ternyata ada jenis kepribadian lain, kita, yaitu ambivert, perpaduan dari introvert dan extrovert. Tipe ambivert bisa menempatkan dirinya dengan baik dalam berbagai situasi. Orang ambivert tahu kapan mereka harus menjadi pendengar kapan mereka harus berbicara, kapan mereka harus menjadi orang yang ramai dan kapan mereka harus menjadi orang yang tenang. Mereka dapat mengungkapkan pemikirannya kepada orang lain dengan tepat. Tipe ini dapat dipercayakan sebagai penengah antara introvert dan extrovert. Biasanya, tipe seperti ini dapat ditemukan pada pekerjaan seperti HRD, psikolog, terapis. Mereka tahu kapan harus terbuka dengan client-nya dan kapan harus menjadi pendengar untuk client-nya.
Nah, mungkin dari penjelasan di atas kita menjadi lebih paham mengenai tipe –keunikannya serta pengaruhnya terhadap karier kita. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita saling memahami dan menghargai kelebihan dan kekurangan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan efektif.
Artikel ini dimuat di mommiesdaily.com