was successfully added to your cart.

MEMIMPIN DALAM KABUT

MEMIMPIN DALAM KABUT

Banyak pemimpin sukses lahir dari pengalaman jatuh bangun, yang kemudian mengasah ketajaman mereka dalam mengambil keputusan dan mengarahkan langkah organisasi untuk dapat menggapai visinya. Melalui pengalamannya, mereka belajar untuk melihat jauh ke depan, mengambil kesempatan yang berisiko sambil mempersiapkan rencana mitigasi.

Namun, kita melihat di antara beragam situasi yang dihadapi oleh pemimpin, ada situasi yang paling meresahkan karena ketidakjelasannya yang kita sebut sebagai unknown-unknowns. Ini adalah situasi yang tidak hanya tidak disangka-sangka, tetapi juga bahkan kita tidak sadar bahwa kita tidak mengetahuinya.

Siapa yang pernah membayangkan terjadinya serangan teroris pada 11 September 2001 di tengah kondisi yang rasanya tenang-tenang saja. Amerika dengan kedigdayaan intelijen mereka pun tidak memperkirakan terjadinya serangan ini. Begitu pula dengan serangan pandemi Covid-19, tidak ada yang menyangka bahwa virus yang tak terlihat itu membuat seluruh dunia tak berkutik.

Istilah unknown-unknowns ini pertama kali dipopulerkan Donald Rumsfeld, mantan Menteri Pertahanan AS, yang menggambarkan kompleksitas tantangan pemimpin masa kini seperti disrupsi teknologi, perubahan regulasi, pergeseran dalam tren perilaku konsumen, ataupun manuver-manuver politik tidak jelas yang dapat membuat guncangan tanpa peringatan pada setiap organisasi.

Pakar keamanan Erin Bajema menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengatasi ancaman sebelum benar-benar menyebabkan “shock” dalam organisasi. “Terjadinya peristiwa-peristiwa ini memang memiliki probabilitas yang sangat kecil, tetapi menimbulkan dampak yang sangat besar,” kata Erin. Dampak yang dirasakan berbeda tergantung pada kesiapan organisasi, cakupan layanan, serta infrastruktur yang terlibat.

Ketika berjalan menuju suatu tempat baru yang tidak pernah kita kenal, perjalanan terasa jauh dan tidak kunjung sampai, sementara perjalanan kembali terasa begitu cepat. Menghadapi sesuatu yang tidak jelas tanpa disadari menyerap energi mental kita sehingga melakukan persiapan terhadap situasi yang tidak jelas memang terasa melelahkan.

Banyak organisasi tidak melakukan persiapan apa pun terhadap kejadian seperti ini, baik karena terlalu percaya diri bahwa hal ini tidak akan terjadi maupun keterbatasan sumber daya untuk melakukan perencanaan akan skenario terburuk yang mungkin terjadi. Menurut Nassim Nicholas Taleb, peneliti dan penulis mengenai ketidakpastian, probabilitas, dan kompleksitas; skenario terburuk hampir selalu tidak dapat diprediksi dan dapat menyebabkan bencana korporasi.

Menghadapi unknown-unknowns

Keputusan dalam situasi unknown-unknowns memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan keputusan dalam situasi yang lebih stabil. Dalam menghadapi unknown- unknowns, pemimpin harus mengumpulkan sebanyak mungkin perspektif dari berbagai sumber, termasuk tim internal, pakar industri, hingga pemangku kepentingan eksternal.

Termasuk mengundang kritik dan sudut pandang berbeda, berani mengajukan pertanyaan what if, why not dapat membantu mengungkap blind spots dalam pemikiran strategisnya dengan menantang semua asumsi yang beredar sehingga mendorong tumbuhnya keputusan yang lebih matang karena telah diuji dari berbagai sisi.

Karena unknown-unknowns sulit untuk diantisipasi, pendekatan yang paling bijak adalah dengan menerapkan langkah-langkah kecil yang dapat dievaluasi dan disesuaikan seiring dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Artinya, pemimpin harus memiliki keterbukaan hati untuk siap menghadapi kegagalan dalam menerapkan strategi trial and error serta langsung melakukan modifikasi strategi.

Pemimpin harus memiliki keberanian untuk menerima bahwa tidak semua hal bisa diprediksi dan dikendalikan. Ia harus tetap menavigasi lembaga yang dipimpinnya untuk menghadapi ketidakpastian tanpa kehilangan arah. Dalam kondisi ini, pemimpin perlu mempertanyakan kembali pada dirinya dan organisasi, nilai-nilai apa yang paling penting bagi mereka, karena nilai inti inilah yang dapat menjadi lentera yang menuntun mereka berjalan dalam kegelapan.

Strategi yang lengkap menyeluruh dapat menjadi hambatan bila dipaksakan tanpa kompromi. Pemimpin harus berani berubah dengan cepat bila dirasa perlu. Ia tidak bisa bergantung pada data historis saja dan perlu belajar berimajinasi terhadap kemungkinan yang tampaknya mustahil sekalipun. Dalam situasi yang tidak pasti, tidak ada jaminan keputusan yang diambil adalah yang tepat, akan tetapi keputusan tetap harus diambil lengkap dengan segala risikonya.

Organisasi yang tangguh dalam menghadapi unknown-unknowns adalah organisasi yang terus belajar. Mendorong budaya agar karyawan bebas mengeksplorasi ide baru, berbagi wawasan, dan melakukan eksperimen dapat membantu organisasi lebih cepat beradaptasi ketika menghadapi situasi tak terduga.

Membangun ketahanan mental

Salah satu tantangan terbesar dalam unknown-unknowns adalah tekanan emosional yang tinggi. Pemimpin harus mampu menjaga ketenangan dan fokus dalam menghadapi situasi sulit agar tidak terbawa emosi dalam mengambil keputusan yang bisa berakibat fatal.

Pemimpin yang kuat dalam menghadapi unknown-unknowns tidak hanya menjaga daya tahan diri sendiri, tetapi juga timnya. Dalam situasi sulit sekalipun, tetap luangkan waktu untuk melakukan koneksi dengan tim yang berfokus pada hubungan pribadi, bukan sekadar produktivitas. Ingatkan bahwa mereka tidak menghadapi ini sendirian. Kekuatan kolektif tim sering kali menjadi jangkar yang kuat selama masa-masa yang tidak pasti.

Pemimpin juga perlu mengingatkan tim bahwa sedahsyat apapun badai yang dialami saat ini suatu saat juga akan berlalu. Tekankan gagasan bahwa kemampuan beradaptasi yang dipadukan dengan komitmen terhadap nilai-nilai inti adalah kunci untuk mengatasi perubahan.

Pada akhirnya, kepemimpinan dalam kabut tidak hanya tentang melihat apa yang ada di depan mata, tetapi juga tentang bagaimana mempersiapkan diri dan organisasi dalam menghadapi segala kemungkinan, bahkan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Memimpin dalam kabut bukanlah mengetahui semua jawaban, melainkan keberanian untuk terus maju, bahkan ketika jalannya tidak terlihat dengan jelas.

EXPERD   |   HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 12 April 2025

#experd #expert #experdconsultant #hr #hrconsultant #memimpin #dalam #kabut

For further information, please contact marketing@experd.com