was successfully added to your cart.

BUDAYA BERBASIS DATA, BERFOKUS MANUSIA

BUDAYA BERBASIS DATA, BERFOKUS MANUSIA

Dalam era digitalisasi seperti saat ini, big data diyakini menjadi aset sangat berharga. Saking berharganya, data pelanggan menjadi komoditas yang dapat diperjualbelikan. Melihat kekuatan nilai dari data ini, banyak organisasi menyadari pentingnya melakukan upaya-upaya untuk melindungi dan menjaga kerahasiaannya.

Namun, pertanyaan mendasarnya, apakah organisasi benar-benar telah memanfaatkan big data secara optimal? Apakah kita sudah menggunakan data untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inovasi, dan memperkuat pengambilan keputusan strategis?

Faktanya, meskipun memiliki banyak data, banyak organisasi masih menghadapi tantangan besar dalam membangun budaya berbasis data yang menjadi kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari big data yang dimiliki.

Nilai strategis data

Setiap hari, seiring dengan berkembangnya bisnis, data yang dimiliki organisasi juga terus bertambah, baik yang terkait dengan informasi eksternal seperti preferensi pelanggan, keunggulan kompetitor, peta pasar; maupun yang berkaitan dengan situasi internal organisasi, seperti efektivitas proses bisnis.

Namun, data yang dimiliki belum tentu menjadi bernilai bila tidak diolah dan dimanfaatkan bagi kepentingan organisasi. Misalnya, data preferensi pelanggan yang tidak dimanfaatkan oleh Blockbuster, digunakan oleh Reed Hasting untuk mentransformasi Netflix dari penyewaan DVD menjadi layanan streaming global. Netflix terus mengembangkan bisnis dengan merekomendasikan tayangan berdasarkan preferensi pelanggan hingga menjadi contoh sukses dalam industri streaming.

Data yang diolah dengan baik juga dapat menjadi sumber inovasi atau keputusan yang strategis. Google telah sukses membangun budaya berbasis data untuk memahami kebutuhan pelanggan. Dengan menganalisis perilaku pengguna, Google mengembangkan algoritma canggih yang mampu menyajikan informasi sesuai minat individu. Tanpa disadari, iklan yang muncul saat kita berselancar di dunia maya sangat berkaitan dengan aktivitas pencarian dan ketertarikan kita.

Pengalaman yang lebih relevan dan personal inilah yang kemudian mendorong kita untuk mengklik dan menjelajahi laman terkait. Di sisi internal, Google juga menggunakan data analytics untuk mengoptimalkan manajemen karyawan.

Salah satu inisiatif terkenal adalah Project Oxygen, yang meneliti ribuan data internal untuk menemukan faktor utama yang membuat manajer sukses. Karyawan juga didorong untuk mengakses dan menganalisis berbagai data untuk mendukung pengambilan keputusan. Belum lagi penggunaan machine learning dalam memberikan rekomendasi kepada manajemen.

Membangun budaya berbasis data

Memang tidak semua individu memiliki minat dan prioritas untuk mencari dan memanfaatkan data. Banyak individu yang juga merasa enggan melakukan input data secara rutin karena menganggapnya sebagai tambahan pekerjaan yang menghabiskan waktu. Padahal, keberhasilan pengelolaan data sangat bergantung pada peran manusia yang terlibat di dalamnya.

Di sisi lain, masih banyak organisasi yang belum serius dalam menggerakkan manusianya untuk menempatkan data sebagai aset strategis. Bahkan, tidak sedikit yang masih menganggap manusia sebagai penghambat karena adanya faktor kesalahan manusiawi. Karyawan lini depan yang tidak teliti dalam melakukan input data dapat menghasilkan data yang buruk.

Sikap dan kepedulian terhadap data ini harus digarap terlebih dulu oleh manajemen sehingga seluruh karyawan dapat bergerak dengan kepedulian yang sama untuk menghasilkan data yang dapat dimanfaatkan secara strategis. Semakin kuat pola pikir berbasis data, semakin kita peduli pada keakuratan data.

Setiap individu perlu menyadari bahwa mereka adalah pencipta sekaligus pengguna data, bagaimana data yang mereka hasilkan berdampak pada keseluruhan kinerja organisasi. Akuntabilitas terhadap kualitas data adalah tanggung jawab semua orang di dalam organisasi karena data yang dihasilkan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan departemen lain.

Pekerja lini depan bank perlu menyadari bahwa data pelanggan yang mereka input berperan penting dalam analisis risiko kredit. Tim pemasaran dapat memanfaatkan data dari tim penjualan untuk merancang strategi yang lebih tepat sasaran.

Untuk itu, setiap tim perlu memahami kebutuhan satu sama lain dan menyelaraskan langkah penyediaan data demi mencapai tujuan bersama. Komunikasi dan kolaborasi dari berbagai departemen dalam merancang sistem penyimpanan dan pengolahan data yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing merupakan kunci sukses perusahaan berbasis data.

Pemimpin, menciptakan situasi win-win-win 

Manajemen memiliki tanggung jawab utama untuk membangun landasan dan memimpin perubahan menuju organisasi yang berbasis data. Para pemimpin merupakan garda depan yang mendorong karyawan untuk menggunakan data tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga mengintegrasikannya dalam cara mereka bekerja dan berpikir.

Pendekatan itu juga menciptakan situasi win-win-win. Organisasi mendapatkan data berkualitas tinggi, karyawan merasa dihargai dan diberdayakan, pelanggan merasakan manfaat dari keputusan yang lebih baik. Namun, perlu disadari, keberhasilan hanya akan dicapai dengan adanya komitmen dan kolaborasi seluruh elemen organisasi.

Dalam keseharian, pemimpin perlu memastikan penggunaan data ketika menetapkan tindakan, terutama memastikan akses data yang memadai untuk pihak yang relevan. Selain itu, perlu ada pelatihan yang membahas penggunaan data dilengkapi contoh yang relevan dengan isu yang dihadapi sehari-hari.

Selanjutnya, pemberian ruang bagi karyawan untuk mencoba pendekatan berbasis data dapat dimulai dengan proyek yang kecil agar mereka dapat merasakan manfaatnya tanpa tekanan yang terlalu besar. Penghargaan terhadap karyawan yang berhasil memanfaatkan data untuk meningkatkan kinerja diharapkan dapat semakin membangun motivasi berbagai pihak. Manajemen perlu memberikan ruang bagi karyawan untuk menyuarakan ide, kekhawatiran, atau solusi terkait data.

Mengubah organisasi menjadi berbasis data bukanlah tugas mudah. Dengan melibatkan manusia secara aktif, menyediakan pelatihan yang tepat, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, organisasi dapat memaksimalkan potensi data. Data adalah investasi masa depan. Dengan pengelolaan yang tepat, data dapat menjadi kekuatan transformasi yang luar biasa bagi organisasi.

EXPERD   |   HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 8 Februari 2025

#experd #expert #experdconsultant #hr #hrconsultant #budaya #berbasis #data #berfokus #manusia

For further information, please contact marketing@experd.com