was successfully added to your cart.

KEGIGIHAN

KEGIGIHAN

Kita pasti tidak memungkiri bahwa kecerdasan adalah salah satu modal dasar yang sangat penting bagi kesuksesan individu. Oleh karena itu, banyak lembaga pendidikan maupun organisasi yang memberikan ujian masuk untuk menyaring individu yang memiliki kapasitas kemampuan berpikir yang tinggi.

Namun, Angela Duckworth, profesor di Universitas Pennsylvania, pada awal kariernya sebagai guru Matematika kelas tujuh di sekolah umum Kota New York menyadari bahwa murid-murid terbaiknya belum tentu yang terpintar.

Duckworth kemudian mempelajari psikologi dan melakukan penelitian terhadap anak-anak dan orang dewasa, termasuk kadet militer West Point dan kontestan lomba mengeja tingkat nasional dengan mengajukan pertanyaan yang sama: siapa yang sukses di sini dan apa faktor utamanya?

Dalam berbagai penelitian yang dilakukannya, satu karakteristik muncul sebagai prediktor signifikan keberhasilan yang memainkan peranan lebih besar daripada bakat ataupun kecerdasan dalam menentukan kesuksesan, yaitu grit atau kegigihan.

Kegigihan adalah kualitas yang memungkinkan seseorang bekerja keras dan mempertahankan fokus—tidak hanya selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tetapi juga selama bertahun-tahun. Grit didefinisikan sebagai kombinasi antara ketekunan dan gairah untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Linda Kaplan Thaler dan Robin Koval dalam buku mereka Grit to Great juga meyakini bahwa mereka yang memiliki grit yang kuat biasanya tidak gampang mundur ketika menghadapi rintangan. Mereka percaya kalau kesuksesan itu tidak datang secara instan, tetapi melalui usaha yang konsisten.  

Linda dan Robin menceritakan bagaimana mereka yang tadinya merasa diri biasa-biasa saja, tapi dengan terus belajar, pantang menyerah, dan menekan ketakutan akan kegagalan ternyata bisa mendapatkan kesuksesan. Mereka sekarang menjadi pelopor di dunia periklanan.

Michael Jordan pun tadinya tidak lolos pemilihan tim basket di sekolahnya. Namun, ia tidak putus asa dan berlatih terus-menerus hingga akhirnya menjadi salah satu legenda dalam dunia basket. Jordan bahkan menjajaki karier baru dalam dunia baseball yang tidak pernah disentuhnya lagi semenjak ia berumur 10 tahun.

Jordan percaya kerja keras adalah kunci, sedangkan talenta hanya sekedar bonus. Saya telah melewatkan lebih dari 9.000 tembakan dalam karier saya. Saya telah kehilangan hampir 300 pertandingan. 26 kali, saya telah dipercaya untuk melakukan tembakan penentu kemenangan dan gagal. Saya telah gagal berulang kali dalam hidup saya. Dan, itulah mengapa saya berhasil," katanya.

Yang membuat orang benar-benar berhasil adalah usahanya yang konsisten. Failure isn't just accepted; it's expected. Ketika berusaha melampaui kesuksesan yang kita miliki saat ini, kegagalan tidak bisa dihindari. Namun, kita hanya bisa tetap berada di puncak ketika berusaha terus melampaui kesuksesan kita sendiri.

Jatuh dan bangkit kembali adalah bagian dari sebuah proses seperti layaknya latihan. Setiap jatuh membuat kita menjadi semakin kuat. Grit membuat kita melihat masalah sebagai peluang. Dengan demikian, kita menjadi tidak nyaman untuk terus berada di zona nyaman. Di sinilah growth mindset terbentuk.

Kebiasaan yang kuat dan konsisten

Dalam Grit to Great, Linda dan Robin menekankan bahwa disiplin lebih penting daripada motivasi. Motivasi sering kali tidak sepenuhnya berada di bawah kontrol kita, sementara disiplin bisa kita kendalikan sepenuhnya.

Orang yang disiplin memiliki grit sebagai bahan bakar untuk mencapai mimpi-mimpinya. Dalam perjuangan, kita bisa saja menghadapi kegagalan, kebosanan, dan rintangan tetapi grit mendorong kita untuk maju terus. Bangun pagi, berlatih, belajar, dan bekerja dengan fokus adalah bentuk dari grit.

Banyak motivator bicara mengenai passion. Bahwa hanya dengan mengikuti passion-lah kita bisa mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam bekerja. Namun, sebenarnya berapa banyak dari kita yang tahu persis apa passion kita dan mengikutinya. Bagaimana membedakan sesuatu adalah passion kita atau hanya keinginan sesaat?

Cal Newport, profesor ilmu komputer di Georgetown University, menyatakan, sesungguhnya passion adalah konsekuensi yang didapat ketika kita tetap disiplin untuk berlatih dan bekerja keras meskipun mengalami berbagai rintangan maupun kegagalan.

Penulis yang disiplin menulis setiap hari bukan menunggu ide datang, atlet yang melatih gerakan yang sama berulang-ulang meskipun bosan, dan masih banyak lagi juara yang kita pikir melakukan sesuatu karena passion, tapi sebenarnya yang mereka miliki adalah komitmen dan disiplin. Pada akhirnya, passion bercampur ketekunan ini menyuburkan grit kita.

Mengembangkan grit

Para ahli berpendapat bahwa grit bisa kita tumbuhkan dalam diri kita. Yang paling penting, kita perlu menanamkan mindset bahwa sukses tidak akan dicapai dalam semalam.

Pertama, kita perlu berani menentukan sebuah target yang ambisius, sesuatu yang belum dicapai ataupun dikuasai saat ini, sesuatu yang jauh di luar jangkauan kita. Seperti kata pepatah “gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit”. Sebab, kalaupun usaha ternyata tidak membawa kita mencapai bintang itu, paling tidak kita sudah sampai ke luar angkasa. Ketimbang jika kita hanya menggantungkan cita-cita setinggi langit-langit rumah.

Kedua, temukan makna dari target yang telah kita tetapkan. Mengapa saya ingin mencapai hal tersebut, apa yang sesungguhnya saya perjuangkan untuk mencapai target itu. Target medali emas seorang atlet karena ingin mengharumkan nama negara di dunia internasional, akan mendorong semangat lebih berkobar daripada sekadar keinginan mendapatkan hadiah medali. 

Ketiga, meyakini bahwa proses sama pentingnya dengan hasil. Disiplin dan kegagalan merupakan bagian dari proses tersebut. Belajar dari kegagalan merupakan langkah penting untuk menjadi lebih dekat dengan target yang ingin dicapai.

Di tengah munculnya generasi stroberi yang terkenal lembek, grit adalah “game changer”. Dia membedakan mereka yang mencapai impian dengan mereka yang menyerah di tengah jalan. Grit will take you further than talent ever could. Jadi, tunggu apa lagi?

EXPERD   |   HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 18 Januari 2025

#experd #expert #experdconsultant #hr #kegigihan

For further information, please contact marketing@experd.com