Budi (35 th), karyawan di sebuah perusahaan distributor obat impor belakangan ini sedang dilanda keresahan. Ia merasa gaji yang didapatnya sekarang ini kurang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan hidup ia dan keluarganya yang semakin meningkat. Budi juga melihat perusahaan banyak merekrut karyawan baru dengan gaji di atasnya meskipun posisi mereka setara atau bahkan di bawahnya.. Budi adalah salah satu karyawan senior di perusahaannya. Pengalamannya sangat dibutuhkan bagi perusahaan itu. Ia mulai berusaha mencari cara untuk meminta gaji yang dirasanya lebih layak.
Bicara mengenai negosiasi gaji memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seringkali malah bisa menimbulkan frustasi dan rasa sakit hati. Tidak ada pelatihan khusus maupun matakuliah yang mengajarkan cara efektif melakukan negosiasi gaji. Kebanyakan karyawan menghadap atasannya untuk melakukan negosiasi gaji dalam keadaan emosional sehingga memperlemah posisinya sendiri ketika melakukan negosiasi. Kemampuan untuk melakukan negosiasi gaji perlu dimiliki baik oleh bawahan maupun oleh atasan yang akan menghadapi permintaan kenaikan gaji dari bawahannya.
Ada beberapa hal yang sebenarnya perlu diperhatikan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama adalah pengumpulan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi perusahaan tempat Anda bekerja. Apakah perusahaan dalam kondisi yang memungkinkan untuk memberikan kenaikan gaji. Berapa persenkah biasanya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji kepada karyawannya. Apakah gaji yang diberikan oleh perusahaan saat ini sebanding dengan nilai yang berlaku di pasar. Dalam kondisi apa biasanya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji kepada karyawannya di luar kenaikan rutin. Untuk itu Anda perlu melakukan survey kecil-kecilan terlebih dahulu sebelum menghadap atasan Anda dan melakukan negosiasi.
Di samping itu Anda juga perlu mempertimbangkan seberapa berharganyakah diri Anda terhadap perusahaan; dalam artian apakah Anda akan mudah tergantikan oleh oranglain dengan ketrampilan yang relatif sama tapi memiliki permintaan gaji yang lebih rendah. Apa yang akan Anda lakukan seandainya setelah melalui berbagai proses negosiasi, perusahaan tetap menolak permintaannya.
Tanyakan kepada diri Anda sendiri dengan jujur, apa alasan utama Anda untuk mengajukan permohonan kenaikan gaji. Coba tempatkan diri Anda dalam posisi atasan Anda. Bagaimana mereka akan menyikapi situasi yang ada. Jangan lupa kalau Anda bukanlah satu-satunya karyawan yang menginginkan kenaikan gaji. Tidaklah mudah bagi atasan Anda untuk menghadapi negosiasi ini, mengubah sistem penggajian dari waktu reviu yang biasa. Atasan Anda perlu mempersiapkan diri dengan berbagai data yang mungkin dibutuhkan dalam proses negosiasi. Meskipun atasan Anda bukanlah pengambil keputusan untuk kenaikan gaji ini, jika Anda mampu meyakinkan dirinya bahwa Anda pantas untuk mendapatkan kenaikan gaji, Anda dapat meminta dukungannya untuk menyampaikan keinginan Anda kepada pihak yang lebih berwenang.
Hal kedua yang perlu Anda perhatikan adalah strategi dalam melakukan negosiasi. Proses negosiasi sebaiknya berlangsung dalam suasana diskusi yang menyenangkan. Diskusi berarti ada proses saling memberi dan menerima. Ingatlah bahwa ini adalah sebuah permintaan, bukan tuntutan. Untuk itu Anda harus mengetahui dengan pasti apa yang Anda inginkan. Buatlah daftar terperinci mengenai hal-hal yang Anda inginkan untuk dapat dipenuhi oleh perusahaan Anda. Perusahaan tidak akan suka jika Anda tiba-tiba merubah permintaan Anda di tengah proses berjalan. Berikan ruang yang cukup untuk terjadinya tawar menawar antara Anda dengan atasan Anda. Jangan hanya terpaku pada gaji pokok semata. Ada banyak benefit dari perusahaan yang dapat Anda tawar. Ada baiknya Anda mempersiapkan daftar permintaan maksimal dan minimal yang Anda inginkan dari perusahaan, sehingga Anda dapat melakukan negosiasi dengan lebih meyakinkan.
Olah dan sajikan data-data yang Anda dapatkan bukan dalam bentuk apa yang Anda inginkan untuk Anda peroleh dari perusahaan, melainkan lebih kepada apa yang akan didapat oleh perusahaan dengan biaya lebih besar yang akan dikeluarkannya bagi Anda. Untuk itu, cara yang terbaik dalam melakukan negosiasi adalah dengan meminta tanggungjawab yang lebih besar. Perusahaan akan cenderung merasa berat jika mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk hasil yang sama seperti yang mereka dapatkan sebelumnya. Anda bisa meminta bonus yang lebih besar untuk tantangan baru yang akan Anda usahakan untuk mencapainya. Diskusikan dengan atasan Anda bagaimana Anda dapat memperbaiki performa Anda dalam pekerjaan demi mencapai target yang telah ditetapkan.
Yang terakhir adalah waktu, tempat dan cara negosiasi berlangsung. Carilah waktu dan tempat yang paling nyaman bagi Anda berdua untuk melakukan negosiasi. Jangan melakukan negosiasi gaji ketika perusahaan Anda sedang diaudit oleh pihak lain atau dikejar batas waktu penyerahan laporan. Minta atasan Anda untuk berdiskusi tatap muka; bisa secara tertulis melalui memo atau email. Jangan kemukakan terlebih dahulu dalam email maksud dari diskusi tersebut adalah untuk negosiasi kenaikan gaji. Berikan alasan umum saja seperti Anda ingin menerima masukan darinya mengenai performance Anda. Atasan cenderung mencari cara untuk menolak pertemuan dengan bawahan yang ingin meminta kenaikan gaji.
Dalam kasus Budi di atas, setelah berusaha mengatasi keresahannya dan berpikir jernih, Budi menulis email kepada atasannya, meminta ia meluangkan waktu untuk melakukan diskusi mengenai performa kerjanya selama ini. Waktu yang dipilih Budi adalah setelah pertemuan pertengahan tahun yang membahas pencapaian yang telah berhasil diperoleh perusahaan selama semester I. Setelah mendapat masukan dari atasannya, baru Budi mengemukakan permintaannya mengenai gaji. Di akhir kata Budi mengemukakan bahwa ia dapat memahami bila perusahaan saat ini tidak dapat memenuhi permintaannya dan ia tetap akan bekerja sebaik mungkin. Budi berusaha untuk tidak menyinggung jika atasannya lah yang tidak berkenan untuk memberikan kenaikan gajinya; meskipun pada ukuran perusahaan dengan ukuran seperti perusahaan Budi, keputusan langsung berada di tangan atasannya itu.
Negosiasi kenaikan gaji memang sebaiknya dilakukan dalam diskusi tatap muka di mana Anda mempunyai kesempatan lebih besar untuk melakukan persuasi, menghindari timbulnya kesalahpahaman akibat bahasa tulis, mengetahui pendapat atasan Anda dan melakukan klarifikasi bilamana diperlukan. Minta masukan dari atasan Anda bagaimana caranya Anda dapat meningkatkan pendapatan Anda. Anda mungkin tidak berhasil mendapatkan apa yang Anda inginkan saat ini, tetapi paling tidak Anda tahu apa yang diharapkan oleh atasan Anda dari performa Anda. Bilamana Anda berhasil memenuhi harapannya, akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan negosiasi gaji. Kesempatan ini juga dapat Anda gunakan untuk melakukan tawar menawar bilamana Anda rasa tuntutan pekerjaan yang diberikannya terlalu tinggi bagi Anda.
Bila semua usaha telah Anda lakukan dengan sebaik-baiknya dan Anda tetap tidak berhasil untuk memperoleh apa yang Anda harapkan, Anda dapat bertanya kepada atasan Anda alasan perusahaan tidak mengabulkan permintaan Anda. Pertimbangkan dengan hati-hati segala alasan yang dikemukakan oleh mereka. Sekali lagi cobalah untuk menganalisanya dari posisi atasan Anda dan perusahaan. Jika alasan mereka adalah ketidakadanya dana ataupun waktu yang kurang tepat, cobalah untuk meminta komitmen bahwa permintaan Anda akan dikabulkan secepatnya bilamana kondisi perusahaan memungkinkan. Jika perusahaan tidak dapat memberikan alasan yang pasti dan masuk akal bagi Anda mengenai penolakan mereka, Anda mungkin perlu mempertimbangkan kemungkinan perusahaan Anda tidak menghargai Anda sebaik Anda menghargai diri Anda sendiri. Kadangkala hal ini terjadi dan mungkin inilah saat yang tepat bagi Anda untuk melangkah ke tempat lain. Namun demikian jangan melakukan pencarian kerja baru dengan hati yang kecewa, karena hal ini akan tertangkap oleh perusahaan yang baru dan kurang baik bagi impresi Anda sendiri. Anda juga tidak perlu menunjukkan kepada perusahaan Anda bahwa Anda melakukan balas dendam dengan bersikap tidak peduli lagi kepada mereka dan mencari pekerjaan baru. Siapa tahu Anda akan membutuhkan jaringan kerja dengan bekas perusahaan Anda ini di masa mendatang. Sebelum Anda memutuskan untuk pindah, coba pertimbangkan masak-masak keputusan Anda tersebut dari berbagai sudut. Rumput tetangga seringkali memang tampak lebih hijau dibandingkan milik sendiri.
Saat terbaik untuk melakukan negosiasi gaji pada perusahaan baru adalah setelah perusahaan baru menunjukkan ketertarikannya kepada Anda dan sebelum Anda menerima tawaran mereka. Posisi tawar Anda berada pada titik tertinggi saat ini. Semakin banyak pihak perusahaan baru memiliki informasi mengenai kompetensi yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan mereka, semakin besar kesempatan Anda untuk mendapatkan gaji sebagaimana yang Anda inginkan. Dalam kasus di mana kondisi perusahaan saat ini tidak memungkinkan Anda untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, buatlah perjanjian tertulis bahwa dalam periode waktu tertentu (3 atau 6 bulan) perusahaan akan memenuhi permintaan Anda. Bila Anda adalah pihak pemberi pekerjaan, jangan menjanjikan apa yang tidak mungkin perusahaan berikan dalam periode waktu yang telah disepakati karena hal itu akan menurunkan motivasi kerja karyawan baru Anda yang mungkin sangat potensial.