was successfully added to your cart.

CHANGE CHAMPION

Oleh 21 November 2019 Articles
CHANGE CHAMPION

Rasanya kita semua sudah setuju bahwa kita memang harus berubah. Namun, sering kali kita bingung dari mana perubahan itu harus dimulai. Kita melihat bahwa gejala sulit berubah ini terjadi bukan saja pada zaman disrupsi ini ketika perubahan terasa semakin cepat dan menyerap energi.

PADA tahun 1990, James A Belas­co sudah menerbitkan buku Teach­ing The Elephant To Dance: Empowering Change in Your Organiza­tion. Bukankah ini pertanda bahwa upaya mengubah organisasi itu sudah sedari dulu menjadi isu. Apalagi dengan organisasi-organisa­si berskala besar seperti perusahaan BUMN atau bahkan kementeri­an-kementerian yang baru berganti pemimpin ini. Beberapa perusahaan BUMN sangat menyadari bahwa perubahan bahkan disrupsi harus dilakukan. Ada beberapa perusa­haan memang sudah berupaya mendisrupsi dirinya sendiri. Sudah­kah memberikan dampak yang diharapkan?

Ada beberapa perusahaan yang sudah berhasil membuat perubah­an, seperti perusahaan mainan Lego yang bisa melepaskan diri dari kebangkrutan dan bahkan sekarang masuk dalam jajaran perusahaan Fortune 500. Apa yang mereka laku­kan? Perusahaan yang tadinya berorientasi ke produk ini berubah arah mencari apa yang lebih dibu­tuhkan oleh anak-anak sekarang ini. Selain mengubah produknya agar lebih sesuai dengan minat anak-anak sekarang, mereka memproduk­si film dan membuat taman ber­main. Seluruh karyawan dengan senang berpartisipasi dalam perubahan ini. Mereka juga berganti fungsi, yang tadinya mekanik bisa menjadi penjaga karcis taman hiburan. Dampaknya, perusahaan maju terus. Bukankah kita semua ingin melakukan transformasi seperti ini?

Pemimpin yang bisa membawa timnya dari business as usual ke arah yang berbeda, dengan semangat ber­eksperimen dan beradaptasi inilah yang bisa disebut dengan change champion. Ia tahu bagaimana ber-ubah secara efektif. Ia juga memiliki pengaruh untuk mendapatkan buy in atas ide-ide dan pengarahannya. Pemikiran, cita-cita, dan visinya, harus bisa terbaca oleh yang lain sehingga setiap orang bisa memiliki pemahaman yang sama.

Banyak yang merasa bahwa apa­bila pengikut menuruti apa yang diinstruksikan pemimpin, otomatis perubahan akan terjadi. Sementara dari studi-studi mengenai perubah­an, ternyata banyak perubahan yang menggebu-gebu pada awal, tetapi putus di tengah jalan. Bila demiki­an, bagaimana ciri perilaku pemimpin yang berpotensi change champi­on ini?

Pertama, inovatif. Perubahan tanpa inovasi bisa menghabiskan energi saja. Dengan adanya inovasi, alasan perubahan menjadi lebih masuk akal, pengikut pun lebih rela mengakomodasinya, bahkan dengan kemungkinan konsekuensi ter­tentu yang timbul sekalipun. Pemimpin yang inovatif selalu men­cari jalan yang lebih cepat, efisien dengan hasil yang lebih baik.

Kedua, speed. Anda pasti pernah melepaskan plester luka di kulit. Kecepatan bisa menjadi kekuatan yang membuat siput-siput yang menempel di dasar kapal melepas­kan diri. Pada saat perubahan sudah kita rancang, implementasi secepat kilat akan lebih berhasil daripada bila dilakukan secara perlahan-lahan. Speedy leaders get it done and do it now!

Ketiga, perspektif strategis. Perubahan harus dirancang dengan menyusun arsitektur perubahan yang cermat. Pemimpin dengan perspektif strategis tahu persis gam­baran sasaran yang akan dituju. Walaupun dalam proses terjadi hambatan atau bahkan kemacetan, gambaran mengenai tujuan tetap terpampang jelas di depan mata. Dengan ini, pemimpin tetap bisa mengingatkan timnya bila mereka kelelahan, berubah ataupun kehilangan arah.

Keempat, perspektif eksternal. Dalam melakukan perubahan, kita biasanya lebih berfokus ke dalam organisasi, melihat bahwa yang harus diubah adalah manusia di dalam lembaga kita; siapa yang tidak memegang komitmennya, siapa yang tidak berinisiatif untuk berubah. Padahal, untuk meraih kesuk­sesan kita perlu berorientasi ekster­nal, berfokus pada sasaran di luar yang ingin kita raih dan tidak memedulikan rengekan orang-orang di dalam lembaga kita. Pemimpin sadar bahwa lembaga harus maju atau terpuruk, jadi tidak ada pilihan untuk ragu. Pemimpin yang memili­ki perspektif ke luar, bisa melihat kemajuan timnya dari luar, mem­bandingkannya dengan kompetitor dan tuntutan pasar sehingga mereka bisa tetap kritis melihat perkembangan timnya.

Kelima, tetap inspiratif dan memotivasi. Upaya perubahan pasti memakan energi. Menempuh jalan baru yang lebih sulit dengan tanggung jawab yang berat sungguh membutuhkan kesungguhan dan semangat. Seorang change champion perlu pandai-pandai menumbuh­kan motivasi para pengikutnya. Ini sering dilihat sebagai tindakan men­dorong bawahan, tetapi hal ini memang perlu dilakukan. Selain mendorong, pemimpin perlu menarik pengikutnya dengan meng­gambarkan keberhasilan-keberhasilan yang sudah secara sukses dicapai. Leaders who can inspire are essential in any change effort.

Tentunya tidak semua change champion sanggup memenuhi keli­ma syarat di atas. Namun, bisa dipastikan bahwa paling tidak tiga syarat di atas perlu dimiliki bila ingin sukses.

Bila berkaca pada perubahan yang misalnya terjadi di Pemda DKI semasa kepemimpinan BTP, ada beberapa karakteristik yang dibawa oleh seorang change champion. Kita melihat adanya konsistensi kese­larasan antara keputusan dan imple­mentasi. Selain itu, bagaimana ia kelihatan tulus, autentik, tidak memiliki agenda pribadi, dan ber­fokus pada kebutuhan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya. Ia juga berkonsentrasi untuk membenahi manusia di internalnya, dengan konsekuensi kesulitan mendapatkan individu-individu yang mendukung­nya 100 persen. If you are not willing to risk the unusual, you will have to settle for the ordinary – Jim Rohn.

Diterbitkan di harian Kompas Karier, 23 November 2019.

#experd #expert #experdconsultant #changechampion #change #champion

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing@experd.com